Friday, August 29, 2008

Love, The Double-Edged Sword

If it's love that makes us stronger, then it's also love that makes us weaker...


Yeah, that's what I think.

Gw sudah pernah merasakan bagaimana gw bisa berhasil hanya dengan bermotivasikan gebetan gw doank (Gak juga sihh, ada faktor lain, tp lumayan dominan lahh). Ato gak pengalaman temen2 gw yang blu pernah gw alamin, which is pacaran (Oke, chal. Gw tau apa yang akan lw teriakkan). Katanya banyak banget motivasi yang bisa diperoleh dari cinta (Deeuuhh, romantis amat bunk!). Yeah. Love sometimes will make you strong!

Kebalikannya? Bisa juga! Cinta terkadang menumpulkan perasaan dan pikiran lw. Ada orang2 yang meninggalkan sebuah kesempatan emas hanya karena kekasihnya mungkin gak ngijinin ato minta macem2. Ada juga orang yang mengalami demotivasi karena broken heart. Ato kalo kita ambil contoh nyatanya adalah Soekarno yang kehilangan pamor karena kecintaannya pada wanita. Terkadang, cinta dapat menghancurkan kita.

Nah, benar sekali. Cinta adalah pedang bermata dua. Tajam di kedua sisi. Do satu sisi sangat tajam dalam membelah lawan2 kita, tapi di sisi lain dapat melukai kita juga. Gw termasuk orang yang optimistik di mana umumnya gw memandang cinta sebagai kekuatan, tapi jangan kita abaikan efek sampingnya. Jangan lengah. Sebaiknya kita selalu memandang bright sidenya jika terjadi sesuatu yang buruk tentang cinta. Be optimistic. Seperti kata Dosen gw di J.Co. alias Jomblo College, Prof. Dave Rustiandra, misalnya klo qta ditolak, maka berpikirlah, "Dia yang gak pantes buat gw, bukan gw yang gak pantes buat dia!". Nicely done, Professor.

Jadi begitulah. Cinta punya cost and benefit. Bukan berarti gak memiliki cinta akan beruntung, karena berarti kita gak dapet power of love kan? Makanya, lebih baik, dimaintain dengan baik aja dan always think positive!

Dream On!

Dawn

6 comments:

Tristiani Yogastuti said...

SETUJU banget!!!
tapi satu hal,ya kadang seseorang ninggalin kesempatan emas bukan karena pacarnya ngelarang atau apa,tapi karena dy sendiri emang lebih milih pacar.

Sham said...

sebenernya konsep double-edged sword itu bisa diterapkan ke hampir smua hal loh roi. gak cuma hal yang sensitif ini.

gue sih selalu inget kata2 temen gue: pacar ya cuma pacar. mereka secara hukum dan agama bukan siapa2. jangan pernah pacar menghambat hidup lo. mereka gak berhak.

kejam sih. tapi bener juga. hehehe.

Bagus Arya Wirapati said...

Hmm... You emank benar mien. Friendship juga bisa jadi double edged sword. Tapi, menurut gw cinta inilah yang paling berbahaya kalo gak dikendaliin, yet, paling memotivasi.

Kalo diteliti sejarahnya, banyak pemimpin besar yang runtuh karena wanita, banyak oeradaban yang menghilang karena wanita, banyak dinasti yang digulingkan karena wanita. Not to mention wanita penyebabnya, tapi cinta inilah yang membutakan mata banyak orang.

Waw! Pendapat lw yang terakhir menarik tuhh. api, nyatanya, banyak orang yang akhirnya tetep menghambat dirinya hanya karena gak mau putus dengan pacarnya.

Susah juga ya. Gw gak bisa memberikan pengalaman pribadi gw karena emank 'gak berpengalaman'. ^^;

Long Ai Tian said...

Cinta oooooh Cinta....hehe salam kenal

Kautsar Nurahmad said...

gw juga sering berpikir sangat ekonomi tentang pacaran. Apa sih opportunity yang timbul pada saat gw pergi pacaran malam minggu. Opportunity cost apa yang timbul pada saat gw menjadikan pacaran menjadi cost driver habisnya pulsa gw. Gw setuju dengan konsep cinta adalah pedang bermata dua.

Tapi sayangnya kebanyakan keputusan orang berpacaran adalah berdasarkan perasaan, bukan logika. Semua orang juga tau kalo pacaran itu lebih banyak costnya daripada benefitnya. Tapi menurut gw kita punya suatu kepuasan secara emosional dimana kita bisa menunjukan affection dan menerima affection. Dimana kita bisa merasa memiliki sesuatu yang spesial. Ya, kalo dilihat pacaran lebih memberikan utilitas emosional dibandingkan secara materiil.

tapi seperti rokok, udah tauk lebih banyak cost nya, masih banyak aja penggunanya. lol.

lince said...

siiipppp dech