Saturday, July 12, 2008

Busur dan Sebatang Anak Panah

At last, the Dawn has arised...

Here goes! Pernahkah lw merasa bahwa karakteristik, sifat, sikap, pola pikir dan lain sebagainya yang ada dalam diri lw adalah pengaruh dari lingkungan lw? Pernahkah lw merasa bahwa keberhasilan lw selama ini adalah pengaruh dari sekitar lw?

Yeah, sebenarnya kita tak pernah lepas dari suatu hal yang disebu pengaruh eksternal. Hampir semua yang terjadi dalam diri kita adalah berasal dari pengaruh yang berasal dari luar. Tapi, bukan hal itu yang ingin gw fokuskan dalam posting ini. Gw ingin berbicara mengenai sebuah faktor eksternal yang merupakan basis utama dalam mempengaruhi keseluruhan hidup kita.

Faktor itu adalah Orang Tua.

Gw memiliki sifat yang cenderung keras dan pantang menyerah, serta idealis dan prinsipil karena faktor yang disebut orang tua. Orang tua gw selalu menganggap bahwa gw gifted terhadap sebuah bakat yang disebut "belajar" dan bertindak keras terhadap prestasi yang gw jalani selama ini. Orang tua gw memberikan standar yang sangat tinggi dalam mendapatkan nilai buat gw dibandingkan kedua kakak gw. Mendapat ranking ato memenangkan kejuaraan matematikan tak pernah membuat orang tua gw puas. Itulah asal muasal sifat keras dan pantang menyerah gw. Karena seumur hidup gw, gw gak pernah berhasil membuat orang tua gw bangga dan itu menumbuhkan sikap keras hati gw.

Sifat idealis dan prinsipil gw dapet dari bokap gw yang selalu membebani gw dengan pemikiran-pemikiran yang sangat sensitif, hitam dan putih. Dan itu memberikan warna dalam diri gw yang cenderung memiliki titik ekstrim. Walaupun, dalam beberapa bulan ini gw mulai bisa bersifat fleksibel.

Tapi, harus diperhatikan adalah bahwa semua yang telah gw capai sampai saat ini adalah terutama karena kedua orang tua gw. Standar yang sangat tinggi dari orang tua gw membuat gw gak cepet puas dan pada akhirnya mendorong diri gw untuk terus menerus maju tanpa batas, dengan sebuah pola pikir bahwa ini belumlah maksimal dari diri gw. Dan gw sangat bersyukur. Karena gw yang dilahirkan tanpa kelebihan tertentu ini pada akhirnya setidaknya tidak kalah dengan teman2 gw yang lumayan pinter (masih lumayan ya. Klo orang2 jenius itu mah blm nyampe gw). Dan lebih lanjut lagi, kondisi yang diberika orang tua gw membuat gw bisa bermimpi dan menetapkan sebuah tujuan hidup.

Dengan semua itu, gw ingin mengumpamakan orang tua sebagai pemanah dan busurnya dan kita sebagai anak adalah anak panahnya. Pada dasarnya, orang tua kitalah yang sangat mengetahui potensi kita karena merekalah yang memeperhatikan kita dari kecil. Mereka tahu bahwa anak panah yang dipegangnya ini memiliki bobot berapa dan ketajaman seperti apa serta daya dalam menahan rintangan seperti angin dan tekanan udara. Kemudian, orang tup pun yang mengarahkan anaknya ke sebuah sasaran. Berdasarkan itu, mereka akan melepaskan anak panahnya seperti apa, dengan tenaga sebesar apa dan ke arah mana.

Jika ternyata di depannya ada tembok, maka orang tua akan mengarahkan anaknya untuk tidak langsung mencapai mimpinya melainkan menggunakan jalan samping yang mungkin lebih sulit untuk dicapai layaknya pemanah yang menembakan panahnya ke atas mengikuti sudut parabola untuk mengenai sasarannya melewati tembok yang menghadang. Jika ternyata sasarannya terlalu jauh, orang tua bisa mengubah anak panahnya menjadi lebih berat atau mendesign agar angin tak menghalanginya dengan cara mendidiknya di sekolah terbaik ato mengembangkan kepribadiannya.

Intinya, orang tualah yang paling banyak menentukan kehidupan kita. Sebab, merekalah yang melepaskan kita dari busur untuk mencapai impian kita masing2.

Karena itulah, jangan pernah melupakan jasa orang tua kita.

Dream On!

0 comments: